Pertamina Terus Non Subsidi Materi Bakar Dengan Harga Yang Tetap Sampai September

Perusahaan milik negara energi Pertamina mengharapkan untuk mempertahankan harga materi bakar nonsubsidized hingga September, meskipun secara sedikit demi sedikit kenaikan harga minyak dunia.

Saat ini, Pertamina menjual Pertalite (RON 90), Pertamax (RON 92) dan Pertamax Plus (RON 95) Rp 7,100 (54 US sen), Rp 7,550 dan Rp 8.450 per liter masing-masing di Jawa, Madura dan Bali. Sementara itu, jenis Premium (RON 88) bersubsidi dijual dengan harga Rp 6,450 per liter.

"Harga Pertalite dan Pertamax sangat terkait dengan harga Premium. Kenaikan harga untuk materi bakar nonsubsidized mungkin meminta orang untuk beralih ke BBM bersubsidi. Kami telah berjanji untuk tidak mengubah harga Premium hingga September,"Presiden Direktur Dwi Soetjipto menyampaikan kepada thejakartapost.com pada hari Senin.

Menurut Dwi, harga kesenjangan telah mendorong konsumen untuk memakai materi bakar nonsubsidized. Oleh sebab itu, di demam isu keluaran (mudik) hari, Pertalite dan Pertamax penjualan melompat dengan 200 persen per hari rata-rata, sementara penjualan premi 5 persen lebih rendah daripada rata-rata hari.

Pertamina mengharapkan harga minyak dunia hover sekitar $50 per barel di sisa tahun sehabis rebound pada bulan Juni. Minyak mentah Brent ditutup pada $46.55 per barel pada hari Selasa.

"Kita akan melihat kalau maksud dari Platts Singapura (PEL) akan terpengaruh pada bulan September, sebab bola rebound telah telah melambat akhir-akhir ini, terutama sehabis Brexit," kata Dwi. (ags)

Baca juga Pertamina luncurkan produk gres ialah Agen BandarQ

Comments

Popular Posts